Jumlah Bea Siswa Madrasah Ditambah
Menag mengatakan upaya ini merupakan kewajiban Kementerian yang dipimpinnya itu selaku penyelenggara pendidikan setelah Kementerian Pendidikan Nasional. Tujuannya agar setiap anak bangsa mampu menikmati dan memperoleh akses pendidikan. Tanpa terhalang oleh alasan ketidakmampuan.
Kasus yang menimpa Fatimah Az Zahra, siswa SD Negeri Cadas Ngampar, Kopiluhur Kota Cirebon, tidak boleh terulang lagi. Atas dasar ketidakmampuan siswa tersebut putus sekolah dan dituntut menafkahi keluarga dengan berprofesi tukang pemecah batu. "Jangan sampai ada yang tidak bersekolah,"katanya.
Menag meminta agar jajaran di Kemeng melakukan pendataan terhadap siswa-siswa kurang mampu yang putus sekolah. Ini penting karena pendidikan adalah modal penting meningkatkan taraf hidup seseorang bahkan kunci memajukan bangsa dan negara. Pendidikan yang lemah berdampak pada rendahnya sumber daya manusia.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Mohammad Ali mengatakan realisasi program itu telah berjalan Februari lalu. Program dialokasikan dari total anggaran pendidikan Kemenag sebesar 31 triliun rupiah. Bahkan, terkait program ini intruksi presiden telah dikeluarkan dalam rangka menanggulangi kemiskinan.
Program dilaksanakan 3 bulan sekali. Beasiswa ditujukan untuk 30 persen dari total keseluruhan siswa madrasah yang ada. Tiap siswa menerima Rp 360 ribu pertahun atau Rp 30 ribu per bulan di tingkat MI, sebanyak Rp 270 ribu pertahun bagi siswa Mts, dan Rp 280 ribu untuk siswa MA.
Ali mengatakan program ini ditujukan sebagai upaya mengurangi tingkat putus sekolah siswa madrasah yang masih tinggi. Pada tahun ajaran 2008/ 2009, siswa yang putus sekolah di tingkat madrasah ibtidaiyah (MI) tercatat 12.161 dari 2.916.227 siswa, madrasah tsanawiyah (MTs) 18.723 dari 2.437.262 siswa, dan madrasah aliyah (MA) 4.290 dari 397.366 siswa.
Sementara pada tahun ajaran 2009/2010, jumlah siswa yang putus sekolah di MI sebanyak 7.364 siswa, MTs 9.101 siswa, dan MA sebanyak 3.405 siswa. Meski menurun, angka tersebut masih lebih tinggi dibanding jumlah siswa putus sekolah di lembaga pendidikan umum.
Dalam kesempatan sama, diserahkan bantuan beasiswa dengan rincian Kota Cirebon bagi beasiswa miskin dan berprestasi (1.895 siswa) sebesar Rp 1.1 milyar, peningkatan pendidikan keagamaan dan pesantren Rp. 35 juta, dan peningkatan PAI di SD Cadas Ngampar sebesar Rp 50 juta. Bantuan serupa untuk Kabupaten Cirebon Rp 9.1 m (15.125 siswa), pendidikan diniyah Rp 370 juta, dan pendidikan agama Islam Rp 1.2 milyar. Kabupaten Kuningan Rp 3.7 milyar ( 6.358 siswa), pendidikan diniyah Rp. 495 juta dan perbaikan mutu PAI sebesar Rp. 1 milyar 2 juta. Majalengka Rp.4.6 milyar (8009 siswa), pendidikan diniyah Rp 582 jt, dan peningkatan PAI Rp 545 jt. Indramayu, Rp 6.1 m (10.641 siswa), pendidikan diniyah Rp 675 juta, dan PAI sebesar Rp. 1.4 milyar.
sumber : http://kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=7599
sumber : http://kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=7599
0 komentar: